BAB I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Teknologi Pendidkan adalah studi etik praktek untuk
mempasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kenerja dengan menciptakan,
menggunakan, dan mengelola proses teknologi sesuai, dan sumberdaya. Teknologi juga merupakan konsep pendidikan yang memerlukan sejumlah
nilai-nilai professional, etika, dan moral. Sentralitas nilai bahkan lebih
jelas ketika melihat teknologi pendidikan sebagai bidang atau profesi. Kode
etik, yang menggabungkan nilai-nilai kelompok, secara universal dianggap sebagi
atribut pentingndari profesi. Diluar dimensi moral etika, nilai-nilai
pernyataan juga memiliki kegunaan praktis seperti organesasi dengan kominmen
terhadap nilai-nilai tertentu yang lebih efektif. Penelitian menunjukkan bahwa
mereka cenderung mengungguli organisasi tanpa nilai-nilai eksplit ( Waterman,
1992; Collins & Porras, 1994).
Untuk definisi teknologi pendidikan sebelumnya
mengakui nilai-nilai bersamaan tetapi tidak mendiskusikannya secara mendalam,
sebagai contoh, pernyataan definisi sebelum AECT yang menyatakan bahwa teknologi intruksional,
sebagai komunitas professional, cenderung nilai konsep-konsep seperti
individualisasi, efesiensi, generalisasi proses di seluruh wilayah konten, perencanaan rinci, analisis
dan spesifikasi, kekuatan visual dan manmanfaat dari instruksi dimediasi, (
Seel & Richey, 1994, 87). Teknologi ini juga merupakan upaya untuk membuat
nilai-nilai umum dari bidang komtemporer lebik eksplisit.
- RUMUSAN MASALAH
Dari
rumasan masalah diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah yaitu :
1.
Bagaimana nilai dan sejarah definisi teknologi
pendidikan
2.
Apa saja yang terdapat dalam nilai teknologi pendidkan
- TUJUAN
1.
Memenuhi persyaratan perkuliahan pada mata kulyah
landasan Teknologi Pendidkan
2.
Dapat mengetahui bagaimana nilai dan sejarah definisi
teknologi pendidikan
3.
Dapat mengetahui nilai teknologi pendidkan
- Sismatika Penulisan
Adapun
sistimatika penulisan dalam makalah ini adalah :
1.
BAB. I, berisikan tentang Latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan sistimatika penulisan
2.
BAB II, berisakan tentang nilai dan sejarah definisi
teknologi pendidikan oleh AECT
3.
BAB III,
berisikan tentang kesimpulan dan saran
4.
Daftar pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
A.
NILAI DAN
SEJARAH DEFINISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN OLEH AECT.
Upaya untuk membuat nilai-nilai umum
dari bidang kontemporer lebih eksplisit, maka teknologi pendidkan banyak
fungsi, kekhawatiran, dan nilai-nilai dengan bidang laian, misalnya, ilmu
kognitif dan psikologi pendidikan juga prihatin dengan memfasilitasi
pembelajaran, teknologi kinerja memiliki pusat perhatian untuk meningkatkan di
tempat kerja, dan pekerjaan guru pasti melibatkan membuat, menggunakan dan
mengelola banyak proses yang berbeda dan sumber daya. Teknologi pendidikan tidak hanya keprihatinan dengan
bidang lain, tatapi juga nilai-nilai. Seiring dengan pendidikan, nilai
teknologi pendidkan sangat penting untuk mendukung pembelajaran seumur hidup,
untuk semua peserta didik untuk bertujuan memberikan peserta akses yang adil
terhadap sumber belajar.
Nilai-nilai yang ditekankan pada teknologi
pendidikan yaitu untuk membedakan bidang misalnya praktek etis, meningkatkan
kinerka secara teknologi. Pengetahuan
untuk peningkatan pembelajaran dan kinerja, penelitian memberikan landasan
praktek, penelitian dasar variable terkait dengan pembelajaran pri-marily yang
dipinjam dari bidang-bidang terkait seperti psikologi ilmu konitif, psikologi
pendidikan dan antropologi. Penelitian dasar pada desain pesan pembelajaran
atau respon pembelajaran pesan dimediasi jatuh kedalam dominan teknologi
pendidikan, seperti halnya banyak daerah yang luas melek visual.
Penelitian terdapat pada isu-isu yang terkait
dengan penerapan teknologi dalam pendidikan adalah jenis yang paling sering
penyelidikan yang dilakukan dalam dimemiliki, penelitian teknologi pendidikan
mempelajari cara menganalisis dan meningkatkan proses pembuatan bahan ajar dan system
desain intruksional yang menciptakan media dan lingkungan pembelajaran berbasis
computer, menggunakan media teknologi informasi di kelas dan mengelola semua
aktivitas yang berhubungan antara manajemen proyek dengan administrsi layanan
teknologi.
1. Pendidikan
pendekatan.
Pendidikan pendekatan ini dapat
menginformasikan desain dan pemilihan keputusan dalam suatu organisasi.
Penelitian yang berkaitan dengan pelaksanaan suatu inovasi dapat memberikan
penghargaan pada pembelajaran bagi para praktisi dan agen perubahan lainnya.
Study
kasus keberhasilan terutama dari kegagalan dapat melemparkan cahaya pada proses
pelaksanaan teknologi. Penelitian disiplin system gagal adalah metode utama
perkembangan ilmu pengetahuan dibidang terkait rekayasa ( Petroksi, 1992).
2. Kominikasi melalui pengalaman.
Kebiasaan refleksi dan dokumentasi
pengalaman yang membedakan kateristik professional sejati (Schon, 1995), berbagi
pengalaman fropesinal pribadi difasitasi oleh alat-alat komunikasi kontemporer
seperti : e-mail, halam web dan log.
Molenda dan Kang (2004) menemukan
beberapa lusin jurnal teknologi pendidikan dari lingkup nasional maupun
internasional. Sebayak 30 jurnal teknologi pendidikan hanya 14 telah
didistribusikan secara onlen dan 16 didistribusikan dimedia cetak dan formal
secara onlen..
Holcomb,
bray, & Dorr (2003) mengindentifikasi genangan lebih ari 100 majalah dengan
bebrapa sambungan ke teknologi pendidikan dan mepersempit bahwa ke 30 yang
dianggap paling relevan. Pembaca dinilai 30 ini sesuai dengan prestasi
akademik, kegunaan dalam menjaga up to date dalam praktek, dan kegunaan
sebagaimana ditugaskan membaca dikelas. Para peneliti menemukan bahwa kelompok
yang berbeda dari majalah muncul untuk setiap tujuan, yang menunjukkan bahwa
banyak publikasi yang berbeda memiliki nilai, tetapi untuk tujuan yang berbeda,
nilai yang tertinggi di persentasikan adalah :
teknologi pendidikan dan pengembangan seperti :
1. Teknologi pendidikan
2. Tren teknologi
3. Webnet jurunal
Tertingi yang digunakan di dalam kelas
1. Teknologi pendidikan
2. Tren teknologi
3. Teknologi belajar
4. Computer
Sebuah
studi dari publikasi baru bertenor professional teknologi pendidikan (Carr,
chellman, 2006) mengunkapkan berbagai jurnal yang berbeda dimana diterbitkan 17
responden memiliki artikel dalam 120 majalah yang berbeda (hal.9). Karena
banyak penelitian dalam teknologi pendidikan yang diterapkan spesifik subyek,
dalam pengaturan pembalajaran yang spesifik tidak hanya jurnal teknologi
pendidikan tetapi juga dalam jurnal professional lainnya seperti :
1. Awal penelitian
2. Sekolah dasar Jurnal
3. Membaca penelitian dan intruksi
4. Jurnal penelitian dalam ilmu pengajaran
5. Jurnal pendidikan guru
6. Studi di dalam education.
Dengan demikian, karena teknologi pendidikan adalah bidang inter
disipliner seperti yang digunakan sedemikian beragam pengaturan, tidak
mengherankan bahwa satra yang didistribusikan melalui beragam majalah meskipun
ada sever aljinalis seperti teknologi pendidikan dan pengembangan (Carr –
Chellman, 2006. Hal. 11).
3. Nilai
terkait Praktek Etis.
Meskipun tidak ada bidang pendukung
tidak etis atau menghilangkan pedoman etika, isu-isu etis yang menjadi
perhatian khusus untuk teknologi pendidikan adalah orang yang dibedakan dengan
orang yang bidang lainnya, perbedaan keprihatinan etis tive pokus pada proses
menciptakan materi pembelajran dengan peserta didik belajar yang menggunakan
dilingkup materi tersebut.
Kebutuhan khusus untuk peserta didik
dengan etika yang berbeda kebudayaan atau bahasa tidak terbatas untuk membentuk
penganut setiap pembahasan contohnya rasio. Nales yang bergabung untuk
membentuk landasan yang kokoh untuk nilai etis ini adalah salah satu yang
memperdayakan peserta didik memalalui teknologi pendidikan dengan melalui
kerja desain yang berpusat pada pengguna
ketika konsep origin terkonteminasi
sebagai pembangunan yang berorientasi sebagai pengguna (Burkam, 1987).
4. Nilai
terkait mempasilitasi Leafnig
Untuk memulai dengan teknologi
pendidikan memiliki komitmen pusat pendidikan untuk membuat orang lebih learnf,
dengan memfromosikan bagaimana untuk belajar, pendidik memberikan anak didik
untuk menjadi kebiasaan dan sikap yang memungkinkan merekanterus mengejar
pendidikan mereka sendiri di bawah inisiatif mereka sendiri. Ini adalah penting
untuk membentuk pembelajaran seumur hidup, salah satu tujuan pendidikan
teknologi pendidikan yang telah membantu orang belajar lebih baik dari mereka
yang akan melalui perangkat mereka sendiri atau melalui intirvensi dari orang
lain yang tidak memiliki kualifikasi teknologi pendidikan.
Teknologi pendidikan memiliki komitmen inflisit untuk
menggunakan teknologi inpormasi dan komunikasi (ICT) untuk memperluas jankauan
pendidikan bagi mereka yang tidak munkin jika tidak dilayani.
5. Nilai
terkait meningkatkan peqforrzance
Cara untuk mencapai beberapa tujuan yang
berharga, pada bagian ini fokusnya adalah
teknologi pendidikan memberikan kontribusi untuk eflisensi dan
efektivitas dalam mengejar tujuan pembelajaran dan kinerja. Kinerja yang
dimaksud adalah peserta didik (guru).
Tujuan dalam mempaseliasi
pembelajaran tidak hanya membri impormasi dalam waktu singkat, tetapi kemampuan
dengan jangka panjang untuk menerapkan pengetahuan keterampilan, dan sikap
dalam pengaturan dunia nyata. Dimasa lalu orang yang merancang dan mengunakan
bahan ajar atau lingkungan belajar
cenderung meyakini keberhasilan dalam hal dengan nilai pada postes langsung,
tes yang biasanya menuntut hanya informasi jangka pendek. Dalam bebrapa tahun
terakhir variable penelitian dalam psikologi koknitif dan ilmu saraf
hasexponden berdiri dari dinamika proses pembelajaran. Dalam hal perubahan
fisik dal otak antara dangkal pengetahuan
dan pengetahuan yang siap menggunakan aktif (Bransford, Brown & Cocking,
1999).
Sebaliknya dalam belajar peserta didik berhubungan ide untuk
pengetahuan sebelumnya, mencari pola yang mendasari, memerikasa klaim kritis,
dan merefliksikan pemahaman mereka sendiri, (Weigel, 2002). Didalam teknologi
pendidikan kontemporer, transfer untuk seting di luar kelas merupakan
keprihatinan sadar, desain dan manfaat praktek harus mempromosikan mentransfer
maka ini disebut juga dengan nilai teknilogi pendidikan.
6. Meningkatkan
kenerja Guru dan Desainer.
Selain meningkatkan kinerja peserta didik, teknologi pendidikan
juga bertujuan meningkatakn kinerja guru dan desainer, tujuannya adalah untuk
membantu nilai rata-rata secara praktis untuk mencapai hasil. Teknologi pendidikan.
Dalam teknologi pendidikan dalam
pendidikan dan pelatihan mengacu pada merancang, mengembangkan, dan menerapkan
intruksi dalam cara yang membuat pemamfaatan secara bijak dan sumber daya, baik
manusia maupun moniter efektifitas yang harus dilakukan dengan sejauh mana
peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang layak. Permintaan yang terdapat
dalam bidang teknologi kenerja manuasia seperti yang tertera dalam HPT (Human
permomance technology) adalah suatu
paying untuk menggabungkan teknologi pendidikan agar dapat meningkatkan kinerja
seorang guru untuk memperhatikan peserta didik agar menjadi efektif dan efisien
dalam bidang teknologi pendidikan. Di HPT pendekatan teknologi pendidikan tidak
hanya diterpkan kegiatan pembelajaran tetapi semua intervensi yang mempengaruhi
orang dalam tempat nya bekerja.
7. Nilai
terkait dengan tepat
1. Proses
Proses
suatu kerja yang tepat ditangani oleh standar etika yang merupakan penggunaan
praktek professional suara, nafsu sebagai dokter diharpkan ikuti standar
perawatan, begitu profesinal lannya wajib mengetahui dan mematuhi
praktek-praktek terbaik saat ini di bidang masing-masing. Sejumlah epextivitas
yang spesipik didalam kode etika AECT.
Untuk
proses kerja desain instruksional agar memenuhi standar prioritas, harus sesuai
dengan kebutuhan suatu organisasi seperi sekolah, perguruan tinggi, atau bisnis
dan peserta didik.
2. Teknologi
Teknologi yang berbeda dapat
dievaluasi dalam hal kesesuaian untuk kelompok usia tertentu atau untuk suatu
set social ekonomi atau budaya tertentu. Sebagai contoh, karena computer
menjadi tersedia secara luas, kontroversi telah terkecamuk tentang kelayakan
penggunaan computer oleh anak-anak yang sangat muda. Sekolah Montesssori dan
sekolah waldorf eksplisit mengecualikan dari program pendidikan anak usia dini
seperti di Kaminstein dan asosiasi sekolah waldorf di Amerika Utara adalah
mempunyai alas an bahwa anak-anak membutuhkan pengalaman multimedia, mereka
perlu bergerak, mereka membutuhkan penemuan dan eksperimen, mereka perlu bervariasi
pengulangan, dan mereka membutuhkan getaran prestasi yang berasal dari kerja
keras. Anak-anak dapat dicabut dari pengalamannya selama waktu mereka
dihabiskan dengan computer, ( Monke, 2005).
8. Nilai terkait
dengan Teknologi
Istilah
teknologi yang dimasud untuk kedua proses dan sumber daya, adalah suatu
unggulan dari lapangan yang komitmen pendekatan yang sesuai dengan aplikasi
sisematis dari sken atau pengetahuan
terorganisir untuk tugas-tugas yang praktis, (Galbraith, 1967). Istilah ini merupakan
salah satu kunci dalam nama teknologi pendidikan.
Untuk
proses teknologi dan sumber perangkat lunak dank eras teknologi dapat mengacu
pada cara berfikir tentang mengajar, belajar
dan menggunakan metode pemecahan masalah yang mengacu pada hard ware dan
perangkat lunak yang digunakan untuk benar-benar berkomunikasi dengan peserta
didik.
Didalam
teknologi pendidikan banyak yang sangat perlu di proramkan disetiap proses
pembelajran diantaranya;
1.
Rinkisan
Teknologi
pendidikan banyak nilai yang sama dengan bidang terkait, seperti pendidikan, tetapi ada saja sejumlah
nilai yang lebih khas dari teknologi pendidikan dan yang menonjol dalam teori
dan praktisi tulisan, setiap lapangan elemen dari finisi dasar disertain dengan
satu atau nilai-nilai yang lebih khas.
2.
Penelitian
Praktek
dalam teknologi pendidikan didasarkan pada penyelidikan bebrapa tipe
pembelajaran, penelitian pada proses desain, diterapkan dengan manajemen
formatif dan evaluasi sumatif spesipik bahan, penelitian tidandakan pada proyek
– proyek di lapangan, study khusus, terutama dari gagalnya system, dan refleksi
pribadi pengalaman dengan teknologi.
3.
Praktek Etis
Kode etik itu sendiri laporan etis, begitu banyak spesifik,
contoh laporan nilai dapat ditemukan dalam formulasi seperti AECT yang kode etik, ini cenderung berputar
disekitar hubungan antara edu-teknologi cational, peserta didik, dan
bahan-bahan dan system dengan yang mereka terlibat. Suatu persyaratan etika
yang benar bagi para praktisi hanya mengetahui dan mengamati praktek terbaik.
Teknologi pendidikan berusaha untuk membantu mereka belajar
lebih baik daripada yang dapat mereka sendiri atau melalui berarti lain yang
strategi teknologi pendidikan yang mempromosikan keterlibatan, kretaria
kelayakan adalah bagian dari harapan professional edu-teknologi cational.
Melalui
teknologi ini orang dapat memiliki akses ke belajar terlepas dari jarak, batas,
sehingga memberikan kontribusi bagi kesetaraan social. Teknologi pendidikan
berusaha untuk membantu orang agar lebih mendalam pengatahuan di luar kelas.
Meskipun teknologi pendidikan menerapkan untuk semua eleman, terutama yang
berkaitan dengan peningkatan kinerja peserta didik, guru dan desiner dan
organisasi secara keseluruhan. Teknologi pendidikan membantu individundan organisasinmencapai
tujuan dan penggunaan yang terbaik untuk sumber daya yang tersedia.
4.
Membuat.
Menggunakan dan mengelola pendekatan teknologi pendidikan
untuk penciptaan pembelajaran bahan dan lingkungan belajar umumnya menganut
sistemik, system ATIC, dan prosedur ilmiah, pada saat yang sama mengakui dan
nilai-nilai kesenian dalam proses.
Niali
yang harus mendorong pengembangan dan penarapan kriteria adalah kepakaan
terhadap kebutuhan dan kepentingan peserta didik. Proses teknologi dan sumber
daya tidak ada yang bias lebih logis dari pusat makna pendidikan teknologi dari
istilah teknologi. Ini menyiratkan komitmen untuk sosialisasi yang sistematis
dan olmiah yang berbasis teknologi aspek lunak, dan yang menggabungkan ICT
sebagai sarana involving peserta didik dalam kegiatan belajar aspeknteknologi
keras.
Dari aspek terakhir, teknologi
pendidikan mendorong analisis kritis terhadap konsekuensi yang tidak diinginkan
dari proliferasi teknologi keras, menuntut kepentingan manusia memiliki keutamaan atas
teknis secara keseluruhan, menambahkan bersama nilai-nilai dalam kaitannya
dengan masing-masing unsur, nilai teknologi pendidikan yang diterapkan secara
penelitian dasar, ethi praktek akal,
pemberdayaan pelajar, kepakaan terhadap kebutuhan pembalajaran individu,
pembelajaran yang mendalam, belajar bagaimana belajar, transfer belajar, aspek
pelajar untuk sumber daya, praktek seni, efesiensi dengan efektivitas, secara
emperis keputusan berdasarkan keputusan, kesenian, pendekatan teknologi untuk
masalah solving, sumber daya teknologi dan kemanusiaan.
BAB III
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil
dari pembahasan di atas bahwa definisi Teknologi pendidkan oleh AECT adalah studi etik praktek untuk
mempasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kenerja dengan menciptakan,
menggunakan, dan mengelola proses teknologi sesuai, dan sumberdaya.
Untuk definisi teknologi pendidikan sebelumnya
mengakui nilai-nilai bersamaan tetapi tidak mendiskusikannya secara mendalam,
sebagai contoh, pernyataan definisi sebelum
AECT yang menyatakan bahwa
teknologi intruksional, sebagai komunitas professional, cenderung nilai
konsep-konsep seperti individualisasi, efesiensi, generalisasi proses di
seluruh wilayah konten, perencanaan
rinci, analisis dan spesifikasi, kekuatan visual dan manmanfaat dari instruksi
dimediasi, ( Seel & Richey, 1994, 87). Teknologi ini juga merupakan upaya
untuk membuat nilai-nilai umum dari bidang komtemporer lebik eksplisit.
Nilai-nilai yang ditekankan pada teknologi pendidikan yaitu untuk
membedakan bidang misalnya praktek etis, meningkatkan kinerka secara teknologi.
Ada berbagai macam nilai teknologi pendidkan yaitu :
1. Pendidikan pendekatan
2. Kominikasi melalui pengalaman
3. Nilai terkait Praktek Etis.
4. Nilai terkait mempasilitasi
Leafnig
5. Nilai terkait meningkatkan
peqforrzance
6. Meningkatkan kenerja Guru dan
Desainer.
7. Nilai terkait dengan tepat
8. Nilai terkait dengan Teknologi
Dari
aspek terakhir, teknologi pendidikan mendorong analisis kritis terhadap
konsekuensi yang tidak diinginkan dari proliferasi teknologi keras,
menuntut kepentingan manusia memiliki
keutamaan atas teknis secara keseluruhan, secara emperis keputusan berdasarkan
keputusan, kesenian, pendekatan teknologi untuk masalah solving, sumber daya
teknologi dan kemanusiaan.
DAFTAR PUSTAKA
Januszewski
, Alan , molinda, Michael, Education,
new yor ; Lawrence Elbaum associates, 2008’
.
http://nusantaranews.wordpress.com/2009/04/02/biografi-bj-
http://www.scribd.com/doc/85480880/perkembangan-ilmu-di-dunia-timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar