Sabtu, 03 Mei 2014

MAKALAH LANDASAN TP NILAI DAN SEJARAH DEFINISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN OLEH AECT



BAB I
PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG
Teknologi Pendidkan adalah studi etik praktek untuk mempasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kenerja dengan menciptakan, menggunakan, dan mengelola proses teknologi sesuai, dan sumberdaya. Teknologi juga merupakan konsep pendidikan yang memerlukan sejumlah nilai-nilai professional, etika, dan moral. Sentralitas nilai bahkan lebih jelas ketika melihat teknologi pendidikan sebagai bidang atau profesi. Kode etik, yang menggabungkan nilai-nilai kelompok, secara universal dianggap sebagi atribut pentingndari profesi. Diluar dimensi moral etika, nilai-nilai pernyataan juga memiliki kegunaan praktis seperti organesasi dengan kominmen terhadap nilai-nilai tertentu yang lebih efektif. Penelitian menunjukkan bahwa mereka cenderung mengungguli organisasi tanpa nilai-nilai eksplit ( Waterman, 1992; Collins & Porras, 1994).
Untuk  definisi teknologi pendidikan sebelumnya mengakui nilai-nilai bersamaan tetapi tidak mendiskusikannya secara mendalam, sebagai contoh, pernyataan definisi sebelum  AECT yang  menyatakan bahwa teknologi intruksional, sebagai komunitas professional, cenderung nilai konsep-konsep seperti individualisasi, efesiensi, generalisasi proses di seluruh  wilayah konten, perencanaan rinci, analisis dan spesifikasi, kekuatan visual dan manmanfaat dari instruksi dimediasi, ( Seel & Richey, 1994, 87). Teknologi ini juga merupakan upaya untuk membuat nilai-nilai umum dari bidang komtemporer lebik eksplisit.

  1. RUMUSAN MASALAH
            Dari rumasan masalah diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah yaitu :
1.    Bagaimana nilai dan sejarah definisi teknologi pendidikan
2.    Apa saja yang terdapat dalam nilai teknologi pendidkan

  1. TUJUAN
1.    Memenuhi persyaratan perkuliahan pada mata kulyah landasan Teknologi Pendidkan
2.    Dapat mengetahui bagaimana nilai dan sejarah definisi teknologi pendidikan
3.    Dapat mengetahui nilai teknologi pendidkan

  1. Sismatika Penulisan
            Adapun sistimatika penulisan dalam makalah ini adalah :
1.    BAB. I, berisikan tentang Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan sistimatika penulisan
2.    BAB II, berisakan tentang nilai dan sejarah definisi teknologi pendidikan oleh AECT
3.    BAB  III, berisikan tentang  kesimpulan dan saran
4.    Daftar pustaka


BAB II
PEMBAHASAN

A.        NILAI  DAN SEJARAH DEFINISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN OLEH AECT.
Upaya untuk membuat nilai-nilai umum dari bidang kontemporer lebih eksplisit, maka teknologi pendidkan banyak fungsi, kekhawatiran, dan nilai-nilai dengan bidang laian, misalnya, ilmu kognitif dan psikologi pendidikan juga prihatin dengan memfasilitasi pembelajaran, teknologi kinerja memiliki pusat perhatian untuk meningkatkan di tempat kerja, dan pekerjaan guru pasti melibatkan membuat, menggunakan dan mengelola banyak proses yang berbeda dan sumber daya. Teknologi pendidikan tidak hanya keprihatinan dengan bidang lain, tatapi juga nilai-nilai. Seiring dengan pendidikan, nilai teknologi pendidkan sangat penting untuk mendukung pembelajaran seumur hidup, untuk semua peserta didik untuk bertujuan memberikan peserta akses yang adil terhadap sumber belajar.
Nilai-nilai yang ditekankan pada teknologi pendidikan yaitu untuk membedakan bidang misalnya praktek etis, meningkatkan kinerka secara teknologi.  Pengetahuan untuk peningkatan pembelajaran dan kinerja, penelitian memberikan landasan praktek, penelitian dasar variable terkait dengan pembelajaran pri-marily yang dipinjam dari bidang-bidang terkait seperti psikologi ilmu konitif, psikologi pendidikan dan antropologi. Penelitian dasar pada desain pesan pembelajaran atau respon pembelajaran pesan dimediasi jatuh kedalam dominan teknologi pendidikan, seperti halnya banyak daerah yang luas melek visual.
Penelitian terdapat pada isu-isu yang terkait dengan penerapan teknologi dalam pendidikan adalah jenis yang paling sering penyelidikan yang dilakukan dalam dimemiliki, penelitian teknologi pendidikan mempelajari cara menganalisis dan meningkatkan proses pembuatan bahan ajar dan system desain intruksional yang menciptakan media dan lingkungan pembelajaran berbasis computer, menggunakan media teknologi informasi di kelas dan mengelola semua aktivitas yang berhubungan antara manajemen proyek dengan administrsi layanan teknologi.

1.  Pendidikan pendekatan.
            Pendidikan pendekatan ini dapat menginformasikan desain dan pemilihan keputusan dalam suatu organisasi. Penelitian yang berkaitan dengan pelaksanaan suatu inovasi dapat memberikan penghargaan pada pembelajaran bagi para praktisi dan agen perubahan lainnya.
            Study kasus keberhasilan terutama dari kegagalan dapat melemparkan cahaya pada proses pelaksanaan teknologi. Penelitian disiplin system gagal adalah metode utama perkembangan ilmu pengetahuan dibidang terkait rekayasa ( Petroksi, 1992).

2. Kominikasi melalui pengalaman.
            Kebiasaan refleksi dan dokumentasi pengalaman yang membedakan kateristik professional sejati (Schon, 1995), berbagi pengalaman fropesinal pribadi difasitasi oleh alat-alat komunikasi kontemporer seperti : e-mail, halam web dan log.
            Molenda dan Kang (2004) menemukan beberapa lusin jurnal teknologi pendidikan dari lingkup nasional maupun internasional. Sebayak 30 jurnal teknologi pendidikan hanya 14 telah didistribusikan secara onlen dan 16 didistribusikan dimedia cetak dan formal secara onlen..
      Holcomb, bray, & Dorr (2003) mengindentifikasi genangan lebih ari 100 majalah dengan bebrapa sambungan ke teknologi pendidikan dan mepersempit bahwa ke 30 yang dianggap paling relevan. Pembaca dinilai 30 ini sesuai dengan prestasi akademik, kegunaan dalam menjaga up to date dalam praktek, dan kegunaan sebagaimana ditugaskan membaca dikelas. Para peneliti menemukan bahwa kelompok yang berbeda dari majalah muncul untuk setiap tujuan, yang menunjukkan bahwa banyak publikasi yang berbeda memiliki nilai, tetapi untuk tujuan yang berbeda, nilai yang tertinggi di persentasikan adalah :


      teknologi pendidikan dan  pengembangan seperti :
1.    Teknologi pendidikan
2.    Tren teknologi
3.    Webnet jurunal
Tertingi yang digunakan di dalam kelas
1.    Teknologi pendidikan
2.    Tren teknologi
3.    Teknologi belajar
4.    Computer

       Sebuah studi dari publikasi baru bertenor professional teknologi pendidikan (Carr, chellman, 2006) mengunkapkan berbagai jurnal yang berbeda dimana diterbitkan 17 responden memiliki artikel dalam 120 majalah yang berbeda (hal.9). Karena banyak penelitian dalam teknologi pendidikan yang diterapkan spesifik subyek, dalam pengaturan pembalajaran yang spesifik tidak hanya jurnal teknologi pendidikan tetapi juga dalam jurnal professional lainnya seperti :
1.    Awal penelitian
2.    Sekolah dasar Jurnal
3.    Membaca penelitian dan intruksi
4.    Jurnal penelitian dalam ilmu pengajaran
5.    Jurnal pendidikan guru
6.    Studi di dalam education.
Dengan demikian, karena teknologi pendidikan adalah bidang inter disipliner seperti yang digunakan sedemikian beragam pengaturan, tidak mengherankan bahwa satra yang didistribusikan melalui beragam majalah meskipun ada sever aljinalis seperti teknologi pendidikan dan pengembangan (Carr – Chellman, 2006. Hal. 11).

3.  Nilai terkait Praktek Etis.
              Meskipun tidak ada bidang pendukung tidak etis atau menghilangkan pedoman etika, isu-isu etis yang menjadi perhatian khusus untuk teknologi pendidikan adalah orang yang dibedakan dengan orang yang bidang lainnya, perbedaan keprihatinan etis tive pokus pada proses menciptakan materi pembelajran dengan peserta didik belajar yang menggunakan dilingkup materi tersebut.
              Kebutuhan khusus untuk peserta didik dengan etika yang berbeda kebudayaan atau bahasa tidak terbatas untuk membentuk penganut setiap pembahasan contohnya rasio. Nales yang bergabung untuk membentuk landasan yang kokoh untuk nilai etis ini adalah salah satu yang memperdayakan peserta didik memalalui teknologi pendidikan dengan melalui kerja  desain yang berpusat pada pengguna ketika konsep  origin terkonteminasi sebagai pembangunan yang berorientasi sebagai pengguna (Burkam, 1987).

4.   Nilai terkait mempasilitasi Leafnig
              Untuk memulai dengan teknologi pendidikan memiliki komitmen pusat pendidikan untuk membuat orang lebih learnf, dengan memfromosikan bagaimana untuk belajar, pendidik memberikan anak didik untuk menjadi kebiasaan dan sikap yang memungkinkan merekanterus mengejar pendidikan mereka sendiri di bawah inisiatif mereka sendiri. Ini adalah penting untuk membentuk pembelajaran seumur hidup, salah satu tujuan pendidikan teknologi pendidikan yang telah membantu orang belajar lebih baik dari mereka yang akan melalui perangkat mereka sendiri atau melalui intirvensi dari orang lain yang tidak memiliki kualifikasi teknologi pendidikan.
              Teknologi pendidikan memiliki komitmen inflisit untuk menggunakan teknologi inpormasi dan komunikasi (ICT) untuk memperluas jankauan pendidikan bagi mereka yang tidak munkin jika tidak dilayani.

5.   Nilai terkait meningkatkan peqforrzance
            Cara untuk mencapai beberapa tujuan yang berharga, pada bagian ini fokusnya adalah  teknologi pendidikan memberikan kontribusi untuk eflisensi dan efektivitas dalam mengejar tujuan pembelajaran dan kinerja. Kinerja yang dimaksud adalah peserta didik (guru).
            Tujuan dalam mempaseliasi pembelajaran tidak hanya membri impormasi dalam waktu singkat, tetapi kemampuan dengan jangka panjang untuk menerapkan pengetahuan keterampilan, dan sikap dalam pengaturan dunia nyata. Dimasa lalu orang yang merancang dan mengunakan bahan ajar atau lingkungan  belajar cenderung meyakini keberhasilan dalam hal dengan nilai pada postes langsung, tes yang biasanya menuntut hanya informasi jangka pendek. Dalam bebrapa tahun terakhir variable penelitian dalam psikologi koknitif dan ilmu saraf hasexponden berdiri dari dinamika proses pembelajaran. Dalam hal perubahan fisik dal otak  antara dangkal pengetahuan dan pengetahuan yang siap menggunakan aktif (Bransford, Brown & Cocking, 1999).
            Sebaliknya dalam belajar  peserta didik berhubungan ide untuk pengetahuan sebelumnya, mencari pola yang mendasari, memerikasa klaim kritis, dan merefliksikan pemahaman mereka sendiri, (Weigel, 2002). Didalam teknologi pendidikan kontemporer, transfer untuk seting di luar kelas merupakan keprihatinan sadar, desain dan manfaat praktek harus mempromosikan mentransfer maka ini disebut juga dengan nilai teknilogi pendidikan.

6.  Meningkatkan kenerja Guru dan Desainer.  
            Selain meningkatkan  kinerja peserta didik, teknologi pendidikan juga bertujuan meningkatakn kinerja guru dan desainer, tujuannya adalah untuk membantu nilai rata-rata secara praktis untuk mencapai hasil. Teknologi pendidikan.
            Dalam teknologi pendidikan dalam pendidikan dan pelatihan mengacu pada merancang, mengembangkan, dan menerapkan intruksi dalam cara yang membuat pemamfaatan secara bijak dan sumber daya, baik manusia maupun moniter efektifitas yang harus dilakukan dengan sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang layak. Permintaan yang terdapat dalam bidang teknologi kenerja manuasia seperti yang tertera dalam HPT (Human permomance technology)  adalah suatu paying untuk menggabungkan teknologi pendidikan agar dapat meningkatkan kinerja seorang guru untuk memperhatikan peserta didik agar menjadi efektif dan efisien dalam bidang teknologi pendidikan. Di HPT pendekatan teknologi pendidikan tidak hanya diterpkan kegiatan pembelajaran tetapi semua intervensi yang mempengaruhi orang dalam tempat nya bekerja.
7.   Nilai terkait dengan tepat
      1. Proses
                    Proses suatu kerja yang tepat ditangani oleh standar etika yang merupakan penggunaan praktek professional suara, nafsu sebagai dokter diharpkan ikuti standar perawatan, begitu profesinal lannya wajib mengetahui dan mematuhi praktek-praktek terbaik saat ini di bidang masing-masing. Sejumlah epextivitas yang spesipik didalam kode etika AECT.
                    Untuk proses kerja desain instruksional agar memenuhi standar prioritas, harus sesuai dengan kebutuhan suatu organisasi seperi sekolah, perguruan tinggi, atau bisnis dan peserta didik.

      2.  Teknologi
                  Teknologi yang berbeda dapat dievaluasi dalam hal kesesuaian untuk kelompok usia tertentu atau untuk suatu set social ekonomi atau budaya tertentu. Sebagai contoh, karena computer menjadi tersedia secara luas, kontroversi telah terkecamuk tentang kelayakan penggunaan computer oleh anak-anak yang sangat muda. Sekolah Montesssori dan sekolah waldorf eksplisit mengecualikan dari program pendidikan anak usia dini seperti di Kaminstein dan asosiasi sekolah waldorf di Amerika Utara adalah mempunyai alas an bahwa anak-anak membutuhkan pengalaman multimedia, mereka perlu bergerak, mereka membutuhkan penemuan dan eksperimen, mereka perlu bervariasi pengulangan, dan mereka membutuhkan getaran prestasi yang berasal dari kerja keras. Anak-anak dapat dicabut dari pengalamannya selama waktu mereka dihabiskan dengan computer, ( Monke, 2005).

      8.  Nilai terkait dengan Teknologi
                    Istilah teknologi yang dimasud untuk kedua proses dan sumber daya, adalah suatu unggulan dari lapangan yang komitmen pendekatan yang sesuai dengan aplikasi sisematis dari sken  atau pengetahuan terorganisir untuk tugas-tugas yang praktis, (Galbraith, 1967). Istilah ini merupakan salah satu kunci dalam nama teknologi pendidikan.
                   Untuk proses teknologi dan sumber perangkat lunak dank eras teknologi dapat mengacu pada cara berfikir tentang mengajar, belajar  dan menggunakan metode pemecahan masalah yang mengacu pada hard ware dan perangkat lunak yang digunakan untuk benar-benar berkomunikasi dengan peserta didik.
                   Didalam teknologi pendidikan banyak yang sangat perlu di proramkan disetiap proses pembelajran diantaranya;
1.    Rinkisan
        Teknologi pendidikan banyak nilai yang sama dengan bidang terkait,  seperti pendidikan, tetapi ada saja sejumlah nilai yang lebih khas dari teknologi pendidikan dan yang menonjol dalam teori dan praktisi tulisan, setiap lapangan elemen dari finisi dasar disertain dengan satu atau nilai-nilai yang lebih khas.

2.    Penelitian
        Praktek dalam teknologi pendidikan didasarkan pada penyelidikan bebrapa tipe pembelajaran, penelitian pada proses desain, diterapkan dengan manajemen formatif dan evaluasi sumatif spesipik bahan, penelitian tidandakan pada proyek – proyek di lapangan, study khusus, terutama dari gagalnya system, dan refleksi pribadi pengalaman dengan teknologi.

3.    Praktek Etis
        Kode etik itu sendiri laporan etis, begitu banyak spesifik, contoh laporan nilai dapat ditemukan dalam formulasi seperti  AECT yang kode etik, ini cenderung berputar disekitar hubungan antara edu-teknologi cational, peserta didik, dan bahan-bahan dan system dengan yang mereka terlibat. Suatu persyaratan etika yang benar bagi para praktisi hanya mengetahui dan mengamati praktek terbaik.
        Teknologi pendidikan berusaha untuk membantu mereka belajar lebih baik daripada yang dapat mereka sendiri atau melalui berarti lain yang strategi teknologi pendidikan yang mempromosikan keterlibatan, kretaria kelayakan adalah bagian dari harapan professional edu-teknologi cational.
        Melalui teknologi ini orang dapat memiliki akses ke belajar terlepas dari jarak, batas, sehingga memberikan kontribusi bagi kesetaraan social. Teknologi pendidikan berusaha untuk membantu orang agar lebih mendalam pengatahuan di luar kelas. Meskipun teknologi pendidikan menerapkan untuk semua eleman, terutama yang berkaitan dengan peningkatan kinerja peserta didik, guru dan desiner dan organisasi secara keseluruhan. Teknologi pendidikan membantu individundan organisasinmencapai tujuan dan penggunaan yang terbaik untuk sumber daya yang tersedia.

4.    Membuat.
        Menggunakan dan mengelola pendekatan teknologi pendidikan untuk penciptaan pembelajaran bahan dan lingkungan belajar umumnya menganut sistemik, system ATIC, dan prosedur ilmiah, pada saat yang sama mengakui dan nilai-nilai kesenian dalam proses.
        Niali yang harus mendorong pengembangan dan penarapan kriteria adalah kepakaan terhadap kebutuhan dan kepentingan peserta didik. Proses teknologi dan sumber daya tidak ada yang bias lebih logis dari pusat makna pendidikan teknologi dari istilah teknologi. Ini menyiratkan komitmen untuk sosialisasi yang sistematis dan olmiah yang berbasis teknologi aspek lunak, dan yang menggabungkan ICT sebagai sarana involving peserta didik dalam kegiatan belajar aspeknteknologi keras.
                 Dari aspek terakhir, teknologi pendidikan mendorong analisis kritis terhadap konsekuensi yang tidak diinginkan dari proliferasi teknologi keras, menuntut  kepentingan manusia memiliki keutamaan atas teknis secara keseluruhan, menambahkan bersama nilai-nilai dalam kaitannya dengan masing-masing unsur, nilai teknologi pendidikan yang diterapkan secara penelitian  dasar, ethi praktek akal, pemberdayaan pelajar, kepakaan terhadap kebutuhan pembalajaran individu, pembelajaran yang mendalam, belajar bagaimana belajar, transfer belajar, aspek pelajar untuk sumber daya, praktek seni, efesiensi dengan efektivitas, secara emperis keputusan berdasarkan keputusan, kesenian, pendekatan teknologi untuk masalah solving, sumber daya teknologi dan kemanusiaan.


















BAB III
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dari pembahasan di atas bahwa   definisi Teknologi pendidkan oleh AECT adalah studi etik praktek untuk mempasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kenerja dengan menciptakan, menggunakan, dan mengelola proses teknologi sesuai, dan sumberdaya.
Untuk  definisi teknologi pendidikan sebelumnya mengakui nilai-nilai bersamaan tetapi tidak mendiskusikannya secara mendalam, sebagai contoh, pernyataan definisi sebelum  AECT yang  menyatakan bahwa teknologi intruksional, sebagai komunitas professional, cenderung nilai konsep-konsep seperti individualisasi, efesiensi, generalisasi proses di seluruh  wilayah konten, perencanaan rinci, analisis dan spesifikasi, kekuatan visual dan manmanfaat dari instruksi dimediasi, ( Seel & Richey, 1994, 87). Teknologi ini juga merupakan upaya untuk membuat nilai-nilai umum dari bidang komtemporer lebik eksplisit.
Nilai-nilai yang ditekankan pada teknologi pendidikan yaitu untuk membedakan bidang misalnya praktek etis, meningkatkan kinerka secara teknologi. Ada berbagai macam nilai teknologi pendidkan yaitu :
1.  Pendidikan pendekatan
2. Kominikasi melalui pengalaman
3.  Nilai terkait Praktek Etis.
4.   Nilai terkait mempasilitasi Leafnig
5.   Nilai terkait meningkatkan peqforrzance
6.  Meningkatkan kenerja Guru dan Desainer. 
7.   Nilai terkait dengan tepat
8.  Nilai terkait dengan Teknologi

   Dari aspek terakhir, teknologi pendidikan mendorong analisis kritis terhadap konsekuensi yang tidak diinginkan dari proliferasi teknologi keras, menuntut  kepentingan manusia memiliki keutamaan atas teknis secara keseluruhan, secara emperis keputusan berdasarkan keputusan, kesenian, pendekatan teknologi untuk masalah solving, sumber daya teknologi dan kemanusiaan.













DAFTAR PUSTAKA

Januszewski , Alan ,  molinda, Michael, Education, new yor ; Lawrence Elbaum associates, 2008’
. http://nusantaranews.wordpress.com/2009/04/02/biografi-bj-
http://www.scribd.com/doc/85480880/perkembangan-ilmu-di-dunia-timur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar